JAKARTA — Gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bagian tengah, memakan korban jiwa. Data terakhir dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin 21 November pukul 19.3
WIB tercatat 62 orang meninggal dunia.
Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Limbagansari dan Cugenang di Kabupaten Cianjur terpencar dan menewaskan warga.
Selain itu, 25 orang tercatat terjebak di bawah reruntuhan bangunan di desa Shijedir, distrik Kugenan. 79 orang lainnya terluka. Hingga 5.389 pengungsi dilaporkan tersebar di berbagai lokasi.
Di Provinsi Cianjur saja, 2.272 unit rumah, 1 pesantren rusak berat, 1 RS Cianjur rusak ringan,
gedung pemerintahan, 3 lembaga pendidikan dan 1 tempat ibadah rusak
Gempa juga memicu longsor, menutup jalan antar provinsi di Cianjur.
Selain Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur
tercatat 6 rumah di Kabupaten Bogor,
3 rumah di Kabupaten Sukabumi dan 1
rumah di Kota Sukabumi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus mendata korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Sedangkan 20 tenda, alat berat evakuasi, 10 lampu, 100 beludru dan bahan bakar minyak untuk kebutuhan darurat di lokasi. Gempa susulan
masih terasa di tanah, meskipun besarnya lebih kecil dari gempa sebelumnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga Provinsi Cianjur dan sekitarnya untuk keluar negeri jika tempat tinggalnya masih merasa tidak aman dari ancaman gempa. Warga diminta waspada terhadap gempa susulan.
Warga setempat juga diwajibkan mengikuti jalur resmi BNPB, BMKG, BPBD dan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi.
Besok, Selasa (22/11), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Kepala BNPB, Kepala BMKG beserta jajarannya akan berkunjung langsung ke Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Sumber : https://bnpb.go.id/berita/-update-62-meninggal-dunia-pasca-gempa-kabupaten-cianjur