Jakarta – Blog perusahaan publik Dia mencatat, beras impor sebanyak 200 ribu ton itu akan didistribusikan langsung dari negara pengimpor ke beberapa wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, stok beras tidak disimpan di DKI Jakarta atau lokasi lainnya.
Menurut Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas), cara pendistribusian beras dari luar negeri langsung ke wilayah Indonesia adalah tidak adanya stok beras di satu tempat atau tempat yang sama.
Selain itu, distribusi beras secara langsung diyakini dapat menekan biaya pengiriman, lebih efisien dan efektif.
“Sejak 2018 kita belajar ya sudah bawa 1,8 juta ton barang impor (beras) langsung disimpan di Dike dan Surabaya, ada yang sudah di sawah, akhirnya satu gedung. Pada akhirnya kami melakukannya dua kali, karena itu. Kita sudah alokasikan wilayah,” kata Boas, Jumat (16/12/2022).
Namun kali ini rencana impor akan dilaksanakan secara langsung. Bouvas mengumumkan pihaknya akan fokus pada kebutuhan masing-masing daerah dan segera mengirimkannya.
Untuk kebutuhan beras di Jakarta, Bulog mengimpor beras di Tanjung Priok. Sedangkan Jawa Timur dan Jawa Tengah bertabrakan dengan Taman Tanjung.
Baca juga: Peduli terhadap penderita kanker, donasi rambut terus berlanjut bersama Lifebuoy dan MNC Peduli.