Jakarta – Tunggal putra Indonesia Jonathan Christie terus mempersiapkan diri untuk berlaga di BWF World Tour Finals 2022, dimana ia memiliki strategi unik untuk bermain di round robin.
Menurut Jonathan, dua laga awal fase grup BWF World Tour Finals 2022 akan menjadi krusial. Akibatnya, ia harus menjaga perhatiannya dengan baik.
Ya, Jojo – sapaan akrab Jonathan – merupakan salah satu dari tujuh wakil tim merah putih yang berlaga di BWF World Tour Finals 2022. Acara tersebut akan diselenggarakan pada 7-11 Desember 2022 di Bangkok, Thailand.
Ini adalah kali kedua Jonathan mengikuti balapan penutup tahun itu. Peraih medali emas Asian Games 2018 sebelumnya melakukan debut di edisi 2019.
Berbeda dengan turnamen World Tour lainnya yang menggunakan sistem knockout, BWF World Tour Finals menggunakan sistem round robin. Jadi delapan peserta dibagi menjadi dua kelompok.
Baca Juga: Anthony Guinting Ungkap Lawan Paling Familiar di BWF World Tour Finals 2022.
Artinya, empat pemain dari masing-masing tim akan saling berhadapan dalam tiga pertandingan. Jika Anda kalah di pertandingan pertama, Anda tidak akan langsung tersingkir.
Ini membuat petenis nomor lima dunia itu memiliki strategi unik untuk menghadapi sistem ini di Final Tur Dunia BWF 2022.
Strategi tersebut ia kembangkan berdasarkan pengalamannya di BWF World Tour Finals 2019, di mana Jonathan diketahui kalah di babak penyisihan grup.
Baca Juga: Final Tur Dunia BWF 2022 Muncul, Jonathan Christie Ungkap Target
“Ya, ada strategi bermain di sistem round robin. Tapi masalahnya pengalaman terakhir saya bermain WTF adalah pengalaman yang penting menurut saya karena ketika saya memenangkan game pertama dan kemenangan itu sangat meyakinkan, itu melawan Antonsson. Saat itu dia sebenarnya peringkat tiga atau empat di tur dunia. Saya percaya diri,” kata Jonathan kepada awak media, MNC Portal Indonesia, Rabu, 23 November 2022 di Pelatnas Sipayung, Jakarta Timur.
“Tapi kami tidak bisa memenangkan round robin sekali saja karena semua itu masih bisa terjadi dan pada akhirnya kami kalah dari Wang Tzu Wei dan kami kalah dari Momota sehingga kami tidak lolos,” lanjutnya.
“Akhirnya Wang Tzu Wei yang lolos, meski selalu kalah di awal, tapi dia berhasil memenangkan dua pertandingan terakhir,” imbuhnya.
Ini bisa diharapkan karena sistem di grup ini sangat penting menang dan kalah di babak pertama, tapi tentu saja satu atau dua pertandingan pertama harus dilanjutkan, ujarnya.