Jakarta – Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian (KMT) dan Badan Pusat Statistik (BPS) sepakat menggunakan data beras dari BPS untuk koordinasi data.
Langkah ini harus menegaskan dan mempertahankan arah Rencana Beras Nasional akhir tahun ini hingga 2023.
Menurut Ketua BPN Arif Prasetyo Adi, harmonisasi data dan penggunaan data beras terpisah telah menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain penyatuan data BPS produksi beras, kebutuhan beras rumah tangga dan konsumsi rumah tangga di luar rumah.
Baca juga:Diperbolehkan 500.000 ton Blog Presiden Direktur Utama.
Selain itu, kesepakatan tersebut diadopsi dengan menghitung surplus dan defisit produksi beras negara pada tahun 2022, beras/defisit daerah diharapkan dapat mengambil keputusan besar tentang arah dan pengurangan kebijakan beras pada akhir tahun ini. tahun
“Dari data BPS Januari hingga Oktober 2022, perkiraan produksi beras pada November dan Desember adalah 3,2 juta ton dengan konsumsi rata-rata 2,5 juta ton beras per bulan, sehingga akhir tahun kita dapat untung. . 1,7 juta ton” di Jakarta Rabu (7/12/2022) Panitia IV DPR berbicara kepada RI saat Rapat Kerja (Rucker) dan Rapat Kerja (RDP).
Dia mengatakan NAS dan Kementerian Pertanian telah sepakat untuk menggunakan data BPS yang sama untuk angka produksi akhir.
Baca juga: Peduli terhadap penderita kanker, donasi rambut terus berlanjut bersama Lifebuoy dan MNC Peduli.