Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Indonesia harus mewaspadai tiga krisis yang kemungkinan akan terjadi pada tahun 2023: krisis pangan, energi, dan keuangan, terutama di negara-negara yang tidak memiliki fondasi yang kuat.
“Indonesia harus mewaspadai kemungkinan berbagai risiko itu,” katanya dalam konferensi pers DIPA dan Buku Alokasi Transfer Negara Tahun Anggaran 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/1/2022).
Kewaspadaan dikembangkan sebagai alat untuk menjaga optimisme dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan risiko global dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Shri Mullaney mengatakan anggaran pemerintah sendiri telah bekerja luar biasa keras selama tiga tahun, dari 2020 hingga 2022, untuk menangani Covid-19.
Namun, implementasi APBN terbukti mampu melindungi masyarakat dan perekonomian dan kini saatnya kembali ke anggaran pemerintah yang sehat.
Di sisi lain, risiko terkait ekonomi dan anggaran pemerintah meningkat dari epidemi menjadi risiko global, terutama komoditas terkait pangan dan energi.