Jakarta – Reaksi pebulutangkis putri Indonesia Fadia Silva Ramadhanti atas tekanan yang diberikan pasangannya Apriani Rahayu untuk mencapai puncak. Fadia mengaku sangat termotivasi dengan tuntutan tersebut dan tidak merasa terbebani.
Sebelumnya, Apriani/Fadia gagal mencetak gol bagus di laga pertama BWF World Tour Finals. Laju mereka terhenti di Grup B Final Tur Dunia BWF 2022 di Bangkok, Thailand.
Apriani/Fadia meraih hasil tersebut dengan mengalahkan unggulan pertama China Chen Chin Chen/Jia Yi Fan yang menjadi juara Grup B dalam dua game langsung, 16-21, 16-21. Akibatnya, mereka harus menyembunyikan impian mereka untuk mengukir sejarah di kompetisi tersebut.
Baca juga: Pembaruan Peringkat BWF setelah Final Tur Dunia BWF 2022. Anthony Ginting jatuh cinta pada Apriani Rahayu/CT Fadia Sored, Praveen Jordan/Melati Deva
Kegagalan ini membuat Apriani/Fadia mengambil petunjuk dari Kepala Bidang Pengembangan dan Sukses PBSI (Kabid BinPress), Rioni Mainaki. Yang penting, pertandingan Apriani/Fadia dibacakan oleh lawannya saat berlaga di BWF World Tour Finals 2022.
Menanggapi hal tersebut, Fadia mengaku sempat melakukan wawancara dengan pelatihnya, engineer Hian. Menurutnya, musim gugur ini akan menjadi pekerjaan rumahnya untuk tahun depan yang dimulai pada 2023 dengan Malaysia Open.
Baca juga: Siti Fadia mengaku tak senang usai gagal mengamankan hasil di BWF World Tour Finals 2022
“Tentunya juga sudah kita revisi, tapi untuk Januari tahun depan masih kita persiapkan,” kata Fadia kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia Pelatnas di PBC Sipayung, Kamis, 15 Desember 2022.
“Kemarin saya banyak berbicara dengan Pelatih Cody (Engineer Hia) dan tim pendukung lainnya. Bermain di level dunia pun tidak mudah, jadi kita harus pintar-pintar, banyak cara untuk bermain, “o. untuk melanjutkan